Dunia Mengutuk Israel atas Serangan di Rafah

PBB dan Dunia mengutuk israel atas serangan mereka ke Rafah Palestina. Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) akan menggelar pertemuan darurat tertutup pada Selasa (28/05). Menyusul serangan udara mematikan yang dilancarkan oleh Israel di Jalur Gaza bagian selatan. Permintaan untuk pertemuan ini diajukan oleh Aljazair, perwakilan negara-negara Arab di DK PBB, dan mendapat dukungan dari Slovenia.

Korban Serangan Udara

Kementerian Kesehatan di Gaza, wilayah yang dikuasai oleh Hamas, melaporkan bahwa serangan udara pada Minggu (26/05) malam waktu setempat telah menewaskan 45 orang dan melukai puluhan lainnya. Serangan tersebut menghantam tenda-tenda pengungsi, dengan mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak.

Kecaman dari PBB

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, mengecam serangan udara tersebut. Dalam unggahannya di platform X (sebelumnya Twitter) pada Senin (27/05), Guterres menyatakan, “Saya mengutuk tindakan Israel yang menewaskan puluhan warga sipil tak berdosa yang hanya mencari perlindungan dari konflik mematikan ini.” Ia juga menambahkan, “Tidak ada tempat yang aman di Gaza. Kengerian ini harus dihentikan.”

Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB, Volker Trk, turut mengkritik serangan Israel. Ia menyebut gambar-gambar dari kamp pengungsi tersebut sangat mengerikan dan menegaskan bahwa metode perang yang digunakan oleh Israel terus menyebabkan banyak korban sipil. Trk menyerukan Israel untuk menghentikan serangan militernya di Rafah, sesuai dengan perintah Mahkamah Pidana Internasional (ICJ) yang dikeluarkan pada Jumat (24/05).

Pengakuan Negara Palestina

Pada hari yang sama, Spanyol, Irlandia, dan Norwegia akan secara resmi mengakui negara Palestina, menambah daftar lebih dari 140 negara anggota PBB yang telah melakukan hal yang sama. Sebelum bergabung dengan Uni Eropa, Bulgaria, Siprus, Republik Ceko, Hungaria, Malta, Polandia, dan Rumania juga telah mengakui Palestina. Swedia memberikan pengakuannya pada tahun 2014. Slovenia dijadwalkan mengumumkan keputusannya mengenai pengakuan negara Palestina pada Kamis (30/05).

Merespons langkah ini, Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, pada Senin (27/05) menuduh bahwa pengakuan tersebut merupakan “penghargaan terhadap teror”.

featured image by: flickr.com/pameladrew

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *