News  

Prediksi & Kapan Gempa Megathrust Indonesia Masih Belum Pasti

Prediksi & Kapan Gempa
Peta daerah di Indonesia diprediksidan beresiko Gempa Megathrust. (Pusat studi gempa nasional)

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan mengenai potensi gempa besar atau megathrust yang dapat melanda Indonesia. Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menyatakan bahwa dua zona megathrust utama yang menjadi perhatian adalah Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai-Siberut. Prediksi & kapan gempa di kedua wilayah ini cukup mengkhawatirkan, dengan perkiraan kekuatan maksimum mencapai M 8,7 di Selat Sunda dan M 8,9 di Mentawai-Siberut.

Potensi Gempa di Zona Megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut

Daryono menjelaskan bahwa fenomena ini tidak dapat dipandang sebelah mata, mengingat kedua wilayah tersebut telah lama tidak mengalami gempa besar, sehingga membentuk seismic gap atau kekosongan seismik yang signifikan. Berdasarkan sejarah, gempa besar terakhir di zona Megathrust Mentawai-Siberut terjadi pada tahun 1797, sementara di Nankai, Jepang, yang juga mengalami seismic gap, terakhir kali terjadi gempa besar pada 1946.

Baca Juga:  Strategi Mengelola Stres dalam Gaya Hidup Modern

Menurut Daryono, meskipun ada resiko gempa megathrust, hingga saat ini belum ada teknologi yang mampu memprediksi dengan akurat kapan dan di mana gempa akan terjadi. “Kita hanya bisa mengetahui potensinya, tetapi tidak bisa memprediksi kapan gempa akan terjadi,” ujarnya.

Wilayah yang Berpotensi Terdampak

Wilayah-wilayah yang berpotensi terdampak oleh gempa Megathrust Selat Sunda meliputi Jakarta dan sekitarnya, yang hanya berjarak sekitar 170 kilometer dari pusat megathrust. Selain itu, daerah-daerah seperti Banten, Jawa Barat, hingga Lampung juga diperkirakan akan merasakan getaran yang cukup kuat. Sementara itu, daerah di Jawa bagian tengah dan timur mungkin akan merasakan getaran yang lebih lemah.

Meski potensi ini sudah teridentifikasi, Daryono menegaskan bahwa informasi ini bukanlah prediksi atau peringatan dini, melainkan sebagai pengingat akan keberadaan zona Megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut.

Langkah Mitigasi yang Perlu Diperhatikan

Sebagai langkah antisipasi, Daryono mendorong agar Indonesia lebih serius dalam menyiapkan upaya mitigasi bencana. Mengingat bahwa periode seismic gap di Indonesia lebih panjang dibandingkan dengan zona seismik lainnya seperti di Jepang, hal ini seharusnya menjadi motivasi untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dan pemerintah terhadap ancaman gempa besar.

Baca Juga:  Profil Pratama Arhan: Karier Gemilang & Kehidupan Pribadi

BMKG juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan menjalankan aktivitas sehari-hari seperti biasa, sembari tetap memantau informasi terkini terkait gempa bumi dan tsunami yang dikeluarkan oleh BMKG. Persiapan mitigasi yang baik dan pemahaman akan risiko bencana menjadi kunci untuk mengurangi dampak yang mungkin timbul dari gempa besar di masa mendatang.

Kesimpulan

Dengan demikian, meski tidak ada yang bisa mem-prediksi secara pasti kapan gempa megathrust akan terjadi, penting bagi semua pihak untuk waspada dan siap menghadapi kemungkinan terburuk.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *